Rabu, 27 Februari 2013

1100 Hadits Terpilih - Makan dan Minum

1.


2.
Rosululloh  SAW berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
Thariq bin Suwaid ra bertanya kepada Nabi  SAW tentang khamar (arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran untuk obat." Lalu Nabi  SAW berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)
3.
Sesungguhnya  ALLAH baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang baik-baik.  ALLAH menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firman-NYA dalam surat  al-Mukminun ayat 52: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah am al-yang shaleh."  ALLAH juga berfirman dalam surat  al-Baqarah 172: "Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik." Kemudian Rosululloh menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya ROBBku, Ya ROBBku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana  ALLAH akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
4.
Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang. (HR. Bukhari)
5.
Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR. Ahmad)
6.
Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada aw al-makan hendaklah mengucapkan: "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu" [Bismillah pada aw al-dan akhirnya]. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
7.
Rosululloh  SAW melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan minum dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutra dan yang dibordir dengan benang sutra dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin di dunia dan untuk kamu di akhirat. (HR. Mutafaq'alaih)

Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah) diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai pakaian sutra dan pakaian yang dibordir dengan sutra (yang terdapat suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rosululloh pun mengizinkannya.
8.
Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-NYA. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima am al-kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR.  ath-Thabrani)
9.
Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tingg al-di rumahnya. (HR. Bukhari)

Keterangan:
Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun merasa terganggu dengan bau tersebut. Namun jika bau tersebut bisa hilang, misalnya dengan gosok gigi dengan pasta gigi atau berkumur dengan zat penghilang bau, maka diperbolehkan untuk ke masjid dan berkumpul dengan kaum muslimin lainnya
10.
Apabila diserukan untuk makan malam lalu terdengar suara adzan oleh muadzin maka dahulukan makan malam. (HR. Abu Hanifah)

Keterangan:
Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya karena waktunya panjang
11.
Rosululloh  SAW melarang orang meniup-niup makanan atau minuman. (HR. Abu Dawud)

Keterangan:
Meniup-niup makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar lekas dingin, dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman tersebut didiamkan saja atau didinginkan dengan metode lainnya selain dengan meniup langsung dengan mulut, misalnya dengan fan (kipas angin)
12.
Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak hal al-bagi seorang muslim bertamu di rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang ditamui (tuan rumah) berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang ditamui hampa tidak punya sesuatu apapun untuk disuguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
13.
Rosululloh  SAW melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Keterangan:
Dilarang minum langsung dari tempat minum yang digunakan oleh banyak orang, misal minum langsung dari galon, poci, teko dan wadah-wadah lainnya. Hendaknya dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu meminumnya dari gelas tersebut
14.
Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya. (HR. Ibnu Majah)
15.
Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat. (HR. al-Hakim)
16.
Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya. (HR.  al-Hakim dan ad-Dailami)
17.
Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI). (HR. ar-Ridha)
Sumber:
1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath
Penerbit: Gema Insani Press

Kamis, 21 Februari 2013

1100 Hadits Terpilih - Kebersihan

1.




2.
Sesungguhnya ALLAH baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah
Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta gosok gigi pada hari Jum'at. (HR. Ahmad)
3.
Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari)
4.
Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang. (HR. Ahmad)

Penjelasan:
Mengikat dengan sihir, rayuan dan godaan
5.
Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir kemudian kamu berwudhu dari situ. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
6.
Apabila seorang bersenggama dengan isterinya dan hendak mengulangi, hendaklah dia berwudhu lebih dulu agar lebih segar pengulangannya. (HR. Muslim)
7.
Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR.  al-Bazzaar dan ath-Thahawi)
8.
Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit maka janganlah menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
9.
Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi (bersiwak) sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong tanpa gigi. (HR. ath-Thahawi)
10.
Apabila seorang bangun tidur jangan langsung memasukkan tangannya ke dalam ember (bak) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali. Sesungguhnya dia tidak mengetahui dimana tangannya bermalam atau dimana tangannya melayang. (HR. Abu Dawud)
11.
Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR. ath-Thahawi)
Sumber:
1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath
Penerbit: Gema Insani Press

Rabu, 13 Februari 2013

1100 Hadits Terpilih - Ujian dan Cobaan

1.




2.
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya ALLAH 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum ALLAH menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka ALLAH. (HR. Tirmidzi)
Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali ALLAH mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)
3.
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rosululloh SAW, "Ya Rosululloh, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi SAW menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
4.
Barangsiapa dikehendaki ALLAH kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)
5.
Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka ALLAH menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. ath-Thabrani)
6.
Apabila ALLAH menyenangi hamba maka dia diuji agar ALLAH mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. al-Baihaqi)
7.
Apabila Aku menguji hamba-KU dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar maka AKU ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)
8.
Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu ALLAH menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
9.
Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, ALLAH akan menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. al-Bazzaar)
10.
Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rosululloh?" Nabi SAW menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
11.
Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)

Penjelasan:
Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah
12.
ALLAH menguji hamba-NYA dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi ALLAH dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. ath-Thabrani)
13.
Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)
14.
Sesungguhnya ALLAH Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan ALLAH kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka ALLAH akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka ALLAH tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)
15.
Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas ALLAH untuk mengampuninya. (HR. ath-Thabrani)
16.
Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. ad-Dailami)
17.
Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. al-Baihaqi)
Sumber:
1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath
Penerbit: Gema Insani Press

Rabu, 06 Februari 2013

BKP IV : Bekerja Dalam Satu Tim (2)

G.   HUBUNGAN INTERNAL-VERTIKAL
Hubungan internal adalah hubungan kerja yang terjadi di dalam lingkungan organisasi atau perusahaan sendiri. Hubungan internal ini menyangkut hubungan kerja antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, dan bawahan dengan bawahan.
Adapun hubungan internal-vertikal adalah hubungan kerja yang terjadi antara atasan atau pimpinan dengan bawahan atau karyawan.
Perhatikan hubungan kerja internal-vertikal berikut ini.
Hubungan kerja internal-vertikal yang paling penting dalam suatu organisasi adalah terjalinnya komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan (staf dan karyawan). Agar lebih jelas di bawah ini diuraikan hubungan internal-vertikal antara pimpinan dengan staf dan antara pimpinan dengan pegawai.
1.   Hubungan antara pimpinan dengan staf
Hubungan internal-vertikal antara pimpinan dengan staf adalah sebagai berikut.

a.
Staf melayani pimpinan dalam semua tingkat manajemen

b.
Staf berperan membantu dan melayani pimpinan dalam pekerjaan sehari-hari

c.
Staf berperan sebagai penasehat pimpinan dalam menemukan pemecahan suatu permasalahan pada situasi kerja yang sedang dihadapi

d.
Staf berperan sebagai perantara atau penghubung antara pimpinan dengan karyawan
2.   Hubungan internal-vertikal pimpinan dengan karyawan
Hubungan internal-vertikal pimpinan dengan pegawai atau karyawan adalah sebagai berikut.

a.
Arah aliran informasi berlangsung secara vertikal ke bawah dan ke atas, melalui rantai komando dalam struktur organisasi atau perusahaan

b.
Hubungan vertikal ke bawah dapat berupa perintah, pengarahan, petunjuk dan evaluasi

c.
Hubungan vertikal ke atas dapat berupa laporan prestasi kerja, pendapat, saran, permohonan bantuan, keluhan dan lain-lain
H.   HUBUNGAN INTERNAL-HORIZONTAL
Hubungan internal-horizontal adalah hubungan yang berlangsung secara mendatar antar staf atau antar karyawan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setingkat atau se-level. Hubungan ini bersifat informatif antar teman bekerja yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan.
Hubungan ini dapat berlangsung secara satu arah atau dua arah. Hubungan satu arah, misalnya A dan B bekerja se-level sebagai karyawan suatu pabrik. A menyampaikan perintah pimpinannya kepada B untuk mengirimkan barang ke luar kota. Di antara A dan B tidak terjadi hubungan instruksi secara timbal balik, karena itu hubungannya disebut hubungan satu arah. Apabila hubungan antar karyawan berlangsung secara timbal balik maka hubungannya disebut hubungan dua arah.
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan bagan hubungan internal-horizontal berikut ini.
Hubungan kerja yang bersifat internal-horizontal, antara lain hubungan kerja antar pegawai dan hubungan kerja antar staf.
1.   Hubungan kerja antar pegawai, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a.
Hubungannya berlangsung secara satu arah dan dua arah

b.
Hubungannya tidak bersifat instruktif

c.
Hubungannya bersifat informatif dan koordinatif

d.
Merupakan hubungan kerja dalam tim, yang harus memperhatikan kerjasama dan saling pengertian.
2.   Hubungan kerja antar staf, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a.
Hubungan kerja bersifat hubungan koordinatif

b.
Hubungan kerja berlangsung secara dua arah atau secara timbal balik

c.
Hubungannya bersifat hubungan kerja dalam tim, yang masing-masing staf harus bekerjasama, saling pengertian, dan saling percaya.
Berfungsi tidaknya hubungan internal-horizontal ini, dapat diketahui dan dirasakan dari ada tidaknya hubungan yang akrab dan harmonis di antara para pegawai dalam satu tim kerja. Dalam hal ini peranan pimpinan sangat penting dalam menciptakan hubungan kerjasama yang erat di antara para pegawainya.
I.     ARTI DAN MANFAAT INTERPERSONAL RELATIONSHIP
Bagaimana arti dan manfaat interpersonal relationship, serta komponen-komponen interpersonal relationship dapat diikuti uraian berikut ini.
1.   Arti Interpersonal Relationship
Interpersonal relationship(hubungan antar kepegawaian) adalah suatu hubungan komunikasi antar pribadiyang terjadi di lingkungan pekerjaan atau kepegawaian. Hubungan kepegawaian ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan masing-masing pegawai. Oleh karena itu hal ini perlu dibina dan ditingkatkan.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dikembangkan dalam rangka membina hubungan kepegawaian adalah sebagai berikut.

a.
Mengadakan program pengembangan pegawai

b.
Mengadakan program perbaikan gaji dan upah pegawai

c.
Mengadakan program penempatan pegawai sesuai dengan bidang keahlian masing-masing

d.
Mengadakan program hiburan dan rekreasi

e.
Mengadakan anjangsana ke rumah-rumah pegawai tertentu

f.
Mengadakan suggestion plan, yaitu program yang memberi kesempatan pegawai untuk mengajukan saran-saran kepada pimpinan

g.
Mengadakan exit interview, yaitu kegiatan wawancara untuk para pegawai yang akan keluar

h.
Mengadakan program pemberian hadiah

i.
Mengadakan program konseling, yaitu bimbingan dan pengarahan kepada pegawai yang bermasalah
2.   Manfaat Interpersonal Relationship
Secara umum manfaat dari terbinanya hubungan kepegawaian adalah sebagai berikut.

a.
Untuk mendapatkan saling pengertian antara pimpinan dengan semua pegawai yang ada

b.
Mendapatkan data yang lengkap tentang sikap dan perilaku kerja para pegawai

c.
Menciptakan hubungan kerjasama dan kemitraan yang sehat dan harmonis di antara para pegawai

d.
Menciptakan rasa aman kepada para pegawai

e.
Menanamkan rasa kebersamaan dan loyalitas kepada para pegawai

f.
Menanamkan rasa tanggungjawab kepada para pegawai
J.   KOMPONEN-KOMPONEN INTERPERSONAL RELATIONSHIP
Setiap pegawai sudah barang tentu mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berbeda-beda sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Secara struktural hubungan antar kepegawaian itu dapat bersifat internal-vertikal maupun internal-horizontal.
Di bawah ini disajikan komponen-komponen interpersonal relationship dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
1.   Top manager (CEO, Presiden Direktur, Direktur Utama, Kepala Kantor, Ketua Umum, dan sebagainya)
Tugas dan tanggungjawabnya antara lain sebagai berikut.

a.
Menentukan seluruh perencanaan, menerangkan tujuan yang akan dicapai, memberikan gambaran tentang keadaan, dan kebutuhan kantor

b.
Menempatkan orang yang cakap dalam kedudukan tertentu dengan memberikan gaji/upah yang layak sesuai dengan hasil kerja yang dicapai

c.
Melaksanakan pengawasan, menyerahkan tanggungjawab, dan kekuasaan kepada bawahan

d.
Memelihara dan mengembangkan sistem organisasi secara terpadu

e.
Menguasai dan menghayati tugas pokok masing-masing
2.   Middle manager (Direktur, Manajer, Kepala Biro, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan sebagainya)
Tugas dan tanggungjawabnya antara lain sebagai berikut.

a.
Menterjemahkan tujuan dari kebijaksanaan menjadi rencana atau program kerja, serta mengamati apakah rencana tersebut telah dilaksanakan

b.
Melakukan pembagian tugas kepada tingkat atau jabatan yang paling bawah

c.
Menentukan prosedur khusus bagi tiap-tiap tugas

d.
Menentukan batas waktu bagi pelaksanaan suatu pekerjaan

e.
Menentukan alat-alat pengawasan yang sesuai
3.   Low manager (ass. Manajer, Kasubag, Kasi, Supervisor, Mandor, dan sebagainya)
Tugas dan tanggungjawabnya antara lain sebagai berikut.

a.
Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

b.
Bertanggungjawab langsung terhadap mutu dan hasil pekerjaan

c.
Menjaga kualitas produk dari pekerjaan yang dihasilkan
K.   CARA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KERJA
Setiap perusahaan tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang profesional. Oleh karena itu setiap pekerja perlu meningkatkan profesionalismenya. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkanprofesionalisme kerja, dapat diikuti uraian berikut ini.
1.   Pengertian Profesionalisme
Istilah profesionalismeberasal dari akar kata profesi atau profesional, artinya bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu. Jadi, orang yang profesional adalah orang yang ahli di bidang pekerjaannya. Orang-orang yang bekerja menjadi guru, dosen, dokter, bidan, tentara, polisi, dan sejenisnya umumnya disebut sebagai para pekerja yang profesional. Sebab mereka memiliki keahlian atau keterampilan di bidang pekerjaannya masing-masing.
Di era global sekarang ini kebutuhan terhadap tenaga kerja yang berkualitas sangat mendesak untuk mengantisipasi pasar bebas dan persaingan di bidang ekonomi. Dalam kenyataannya dunia kerja mengahadapi kesulitan untuk memperoleh tenaga kerja yang profesional. Oleh karena itu, salah satu unsur yang fundamental pada setiap perusahaan bisnis adalah pengembangan profesionalisme kerja di kalangan para pegawai.
Dalam perkembangan sekarang ini semua bidang pekerjaan memerlukan memerlukan tenaga kerja yang profesional atau tenaga kerja yang berkeahlian di bidangnya. Oleh karena itu, setiap setiap jenis pekerjaan dalam bidang dan profesi apapun menuntut tenaga kerja yang profesional.
2.   Cara Pengembangan Profesionalisme Kerja
Dalam rangka mengembangkan profesionalisme kerja tentu saja diperlukan proses pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran bagi para pegawai. Berdasarkan kategori pegawai, pelatihan dapat berupa program orientasi pegawai baru, pelatihan umum secara ekstensif, pelatihan job spesifik, praktik standar secara bertahap, pelatihan peralatan, dan prosedur operasi.
Pihak yang memberikan pelatihan dituntut mengembangkan seluruh fungsi lembaga, khususnya dalam:

a.
Analisis kebutuhan dan penetapan program pelatihan

b.
Pengembangan kemampuan pengelola, pengajar, dan peserta pelatihan

c.
Pengembangan teknik dan metode pelatihan

d.
Pengembangan sarana dan prasarana

e.
Komunikasi dan pembinaan terhadap pegawai
Adapun cara pengembangan profesionalismekerja dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut ini.

a.
Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja, yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan

b.
Memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi

c.
Mengirim atau menyekolahkan para pekerja pilihan ke luar negeri

d.
Menyelenggarakan kegiatan seminar, lokakarya, atau workshop yang berkaitan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja

e.
Menyediakan fasilitas dan bantuan dana kepada para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahlian di bidangnya
Mengembangkanprofesionalisme tidak hanya tanggungjawab instansi atau perusahaan tempat kita bekerja saja, melainkan juga tanggungjawab para pekerja itu sendiri. Oleh karena itu setiap pekerja, pegawai, atau karyawan perlu meningkatkan profesionalismenya agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Cara yang dapat ditempuh oleh para pekerja dalam mengembangkan profesionalismeadalah sebagai berikut.

a.
Proaktif dalam mengikuti pendidikan, pelatihan, dan penataran yang diselenggarakan oleh perusahaan atau instansi tempat kita bekerja

b.
Dengan kesadaran sendiri berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui belajar sendiri

c.
Berupaya memanfaatkan media pembelajaran, seperti buku, surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pribadi

d.
Aktif dan kreatif berdiskusi dengan teman sekerja dalam rangka meningkatkan keahlian atau keterampilan kerja

e.
Proaktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat yang berkenaan dengan pengembangan profesionalisme.
Unduh Materi 4 - Bekerja Dalam Satu Tim
Format : PPT - Doc